Minggu, 29 Januari 2017

Hujan Enggan Datang


Awan menggantung manyun
Menanti hujan yang tak kunjung datang
Angin beranjak malas
Menyapa dedaunan yang enggan bergoyang
Hanya melengos saat burung-burung mengajak bermain petak umpet
Burung bernyanyi sendu

Hujan enggan datang
Dingin mengusik dan hangat lenyap
Menyisakan tanya, kemana hujan?
Apakah ia marah pada bumi?
Aroma hujan mendekat
Tapi hujan tak jua terlihat
Untuk apa hanya ia kirimkan harumnya ketika ia tak ingin benar-benar menyapa?
Aku bertanya pada awan yang tak berhenti menebar kelabu
Hujan kenapa?
Ia berhenti sejenak, menatapku lekat
'cemburu' ia menjawab datar
Kembali sibuk berteman kelabu
Dingin masih asik menari bersama angin,
menggoda daun-daun dan burung yang tenang bersandar di dahan

Hujan belum datang
Aku menatap bumi yang resah menunggu hujan
Bagi bumi, hujan adalah hidupnya
Aku melesat mendekati angin
Bertanya kenapa hujan membiarkan bumi menunggu
Angin tersenyum
Karena matahari sempat mencumbu bumi tadi pagi
Menitipkam sedikit hangat dengan sedikit mega
Dan hujan adalah musuh bebuyutan matahari
Hujan tak rela jika bumi dekat dengan matahari

Hujan enggan menyapa hari ini
Meski awan, angin dan dingin sibuk membujuknya
Hujan tak kunjung datang
Kulihat bumi yang menatap sayu pada gugus kelabu di langit tanpa warna biru
Aku berlari mencari hujan
Melesat cepat mendahului awan
Kutemukan ia di sudut harapan
Matanya kosong
Sedang bermain bersama gerimis yang ia pegang erat
Aku berjingkat mendekat
Bertanya kenapa ia tak menemui bumi
Ia bergeming
Aku menepuk bahunya
Ia memandangku sekilas
Melemparkan gerimis ke udara
Menangkapnya lagi
Aku membujuknya untuk menemui bumi
Meski hanya sebentar
Ia diam dan beranjak meninggalkanku
Membawa serta gerimis dan sepaket pelangi
Aku berteriak memanggilnya
Ia menghentikan langkahnya
Menoleh kearahku  dan melemparkan gerimis padaku
Berikan itu pada bumi
Lalu ia menghilang tanpa kata
Aku menatap gerimis yang berteriak manja

Hujan enggan datang
Entah sampai kapan
Awan masih bermain bersama angin,
juga dingin yang tak mau ketinggalan
Aku menatap bumi prihatin
Melepas gerimis yang langsung berkejaran
Hujan enggan datang.

_Aruni’s_

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Puisi yang dipublikasikan di sini adalah karya kami sendiri. Mohon untuk tidak mengcopy-paste sembarangan. Jika ingin menggunakannya silakan izin dan menghubungi admin terlebih dahulu. Terimakasih

Salam
D'Sisters (Arina, Aruni, Nilna)